Tuesday, November 11, 2014

MAKALAH


PERAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT YANG BERKARAKTER



Disusun oleh   : Ahmad Madya Safwan Afifi

NPM                :10314579
KELAS           :1TA01
DOSEN           :EMILIANSHAH BANOWO


DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I                             
PENDAHULUAN

·         Latar Belakang        ………………………………..1
·        Tujuan                      ………………………………..2
·        Manfaat                    ………………………………..3
BAB II                 
KERANGKA TEORI

·        Definisi                     ……………………………….4
BAB III   
             PEMBAHASAN      

BAB IV      
  PENUTUP

·        Kesimpulan               ……………………………….9












PENDAHULUAN

·        Latar Belakang.
          Merencanakan dan mengatur keluarga adalah soal kemanusiaan yang sekarang ini sedang diusahakan dalam pelaksanaannya oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Suksesnya suatu program keluarga berencana tergantung dari aktif atau tidaknya aktifnya partisipasi masyarakatuntuk mensukseskan program tersebut, Pada dasarnya pemerintah menginginkan untuk membuat perubahan dari suatu kondisi tertentu ke keadaan lain yang lebih bernilai. Program keluarga berencana direncakana dalam rangka usaha pemerintah untuk membangun manusia Indonesia yang berkualitas. Agar prose situ menjangkau sasaran – sasaran perubahan keadaan yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai pengendali masa depan, di dalam melaksanakan pembangunan itu perlu sekali memperhatikan segi manusianya.
          Karena dalam arti proses membangun itu menyangkut makna bahwa manusia adalah obyek pembangunan sekaligus subyek pembangunan. Berbagai hal yang terjadi dan menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan sering mengakibatkan warga masyarakat kurang mampu bersikap terbuka.berbagai hambatan dapat dialami oleh keluarga seperti kurangnya pendidikan dan kurangnya ekonomi yang dialami setiap keluarga.
          Pada saat sekarang ini masih banyak keluarga yang kurang memperhatikan tumbuh kembang anak agar dapat menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan Negara. Peran penting keluarga sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia, dimana sang anak dapat dibentuk sesuai karakter yang di ajarkan oleh kedua orang tuanya agar menjadi anak yang diinginkan. Seorang anak dapat dibentuk sejak kecil dimana sang anak baru mengenal apa yang diajarkan oleh orang tua maupun keadaan sekitar. Tidak sedikit orang tua yang meng acuhkan tumbuh kembang anak karna kesibukan yang di alamioleh kedua orang tuanya.




1




·         Tujuan.
Mempertimbangkan berbagai kenyataan pahit yang kita hadapi seperti dikemukakan di atas, pendidikan karakter merupakan langkah sangat penting dan strategis dalam membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan masyarakat Indonesia baru. Tetapi penting untuk segara dikemukakan sebagaimana terlihat dalam pernyataan bahwa  pendidikan karakter haruslah melibatkan semua pihak; rumah tangga dan keluarga, sekolah,  dan lingkungan sekolah lebih luas (masyarakat). Karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyambung kembali hubungan dan educational networks yang nyaris terputus antara ketiga lingkungan pendidikan ini.
Pembentukan watak dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama antara ketiga lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan harmonisasi. Tujuan pembentukan peran keluarga yang mebangun masyarakat Indonesia berkrakter merupakan tujuan awal seorang anak agar dapat membentuk jati diri aslinya yang sebagaimana dari awal yang diajarkan orang tuanya.











2.



·        Manfaat.
Membangun karakter manusia sangat penting dalam kelangsungan masyarakat Indonesia. Terutama peran keluarga, keluarga sangat penting dalam hal seperti ini dicontohkan dalam membangun karakter berarti mendidik. Untuk berpikir tentang pendidikan dapat kita mudahkan dengan membuat analogi sebagaimana seorang petani yang hendak bertanam di ading. Anak yang akan dididik dapat diibaratkan sebagai tanah, isi pendidiklah sebagai bibit atau benih yang hendak ditaburkan, sedangkan pendidik diibaratkan sebagai petani. Untuk mendapatkan tanaman yang bagus, seorang petani harus jeli menentukan jenis dan kondisi lahan, kemudian menentukan jenis bibit yang tepat, serta cara yang tepat, setelah mempertimbangkan saat yang tepat pula untuk menaburkan bibit. Setelah selesai menabur, petani tidak boleh diam, tetapi harus memelihara, danmerawatnya jangan sampai kena hama pengganggu.
Oleh sebab itu keluarga sangat penting dalam peranan ini. Masyarakat Indonesia sangatlah membutuhkan pembentukan karakter agar menjadi masyarakat yang baik dan benar. Masih banyak sekali masyarakat yang tidak dibentuk karakternya sejak lahir oleh keluarganya.










3.



KERANGKA TEORI

·        Definisi.
Pembentukan karakter yang dibuat oleh keluarga berawal sejak manusia beranjak dewsa dimana manusia mulai menjadi orang yang mengerti bahwa pentingnya memiliki karakter dalam diri sendiri.Anak adalah individu yang unik. Banyak yang menagatakan bahwa anak adalah miniatur dari orang dewasa. Padahal mereka betul - betul unik. Mereka belum banyak memiliki sejarah masa lalu. Pengalaman mereka sangat terbatas.
Di sinilah peran orang tua maupun keluarga yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak sangat dibutuhkan membimbing dan mendidik anaknya. Apabila dikaitkan dengan hak-hak anak. Tugas dan tanggung jawab orang tua antara lain :
1. Sejak dilahirkan mengasuh dengan kasih sayang.
2. Memelihara kesehatan anak.
3. Memberi alat-alat permainan dan kesempatan bermain.
4. Menyekolahkan anak sesuia dengan keinginan anak.
5. Memberikan pendidikan dalam keluarga, sopan santun, sosial, mental dan juga pendidikan keagamaan serta melindungi tindak kekerasan dari luar.
6. Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan dan berpendapat sesuai dengan usia anak.
Atas dasar itu orang tua yang bijaksana ankan mengajak anak sejak dini untuk berinteraksi denagn lingkungan sekitar. Saat itulah pendidikan karakter diberikan. Mengenal anak akan perbedaan di selilingnya dan diliatkan dalam tanggung jawab hidup sehari-hari, merupakan sarana anak untuk belajar menghargai perbedaan di sekelilingnya dan mengembangkan karakter di tengah berkembangnya masyarakat. Pada tahap ini orang tua dapat mengajarkan niali-nilai universal seperti cara menghargai orang lain, berbuat adil pada diri sendiri dan orang lain, bersedia memanfaatkan orang lain.


4.





PERAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT YANG BERKARAKTER.

Membicarakan kelangsungan hidup dimuka bumi ini adalah membicarakan manusia, karena manusia merupakan makhluk paling dominan dalam kehidupan dan lebih khusus untuk kelangsungan hidup masa dengan tergantung pada anak sebagai generasi penerus. Anak merupakan bagian dari generasi muda, penerus cita-cita dan perjuangan bangsa. Disamping itu anak merupakan sumber daya manusia yang perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan dari berbagai ancaman dan gangguan agar supaya hak-haknya tidak terabaikan.
1.     Peran keluarga dalam Pembentukan karakter.
Keluarga dalam hal ini adalah aktor yang sangat menentukan terhadap  masa depan perkembangan anak. Dari pihak keluarga perkembangan pendidikan sudah dimulai semenjak masih dalam kandungan. Anak yang belum lahir sebenarnya sudah bisa menangkap dan merespons apa-apa yangdikerjakan oleh orang tuanya, terutama kaum ibu.
Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang segara optimal. Mengingat lingkungan anak bukan saja lingkungan keluarga yang sifatnya mikro, maka semua pihak - keluarga, sekolah, media massa, komunitas bisnis, dan sebagainya - turut andil dalam perkembangan karakter anak. Dengan kata lain, mengembangkan generasi penerus bangsa yang berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Tentu saja hal ini tidak mudah, oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan karakter merupakan ”PR” yang sangat penting untuk dilakukan segera. Terlebih melihat kondisi karakter bangsa saat ini yang memprihatinkan serta kenyataan bahwa manusia tidak secara alamiah (spontan) tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik, hal itu merupakan hasil dari usaha seumur hidup individu dan masyarakat.



5.




a.     Keluarga sebagai Tempat Pertama Pendidikan Karakter Anak
Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut resolusi Majelis Umum PBB (dalam Megawangi, 2004), fungsi utama keluarga adalah”sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga, sejahtera”.
Menurut pakar pendidikan, William Bennett keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan. Apabila keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi institusi-institusi lain untuk memperbaiki kegagalan-kegagalannya.
Dari paparan ini dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Apabila keluarga gagal melakukan pendidikan karakter pada anak-anaknya, maka akan sulit bagi institusi-institusi lain di luar keluarga (termasuk sekolah) untuk memperbaikinya. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah.
b.     Pola Asuh Anak di Keluarga
Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan (karakter) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orangtua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis (seperti rasa aman, kasih sayang dan lain-lain), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya dengan kata lain,



6.




pola asuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangka
pendidikan karakter anak. Jadi gaya yang diprankan orang tua dalam mengembangkan karakter anak sangat penting, apakah ia otoriter, demokratis atau permisif.
Dari paparan di atas jelas bahwa jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya sangat menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak. Kesalahan dalam pengasuhan anak akan berakibat pada kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.
c.      Nilai Karakter yang Penting Harus Ditanamkan dalam Keluarga
Ruang lingkup nilai karakter yang semestinya dikembangkan di lingkungan keluarga menurut Ratna Megawangi adalah sebagai berikut:
a.     Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya
b.     Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian
c.      Kejujuran
d.     Hormat dan Santun
e.      Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama
f.       Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras
g.     Kepemimpinan dan Keadilan
h.     Baik dan Rendah Hati
i.       Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
j.       4K ( kebersihan, kesehatan, kerapian dan keamanan)
Sedangkan menurut sumber dari Balitbang, Kementerian Pendidikan Nasional, bahwa ruang lingkup nilai moral dalam rangka pembentukan karakter yang harus dikembangkan di lingkungan keluarga adalah sebagai berikut:
a.     Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agamadianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b.     Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orangselalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.



7.



c.      Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d.     Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e.      Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f.       Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g.     Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
h.     Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama Hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
i.       Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatuyang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j.       Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k.     Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkankesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
l.       Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
m.  Bersahabat/Komuniktif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
n.     Cinta Damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
o.     Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
p.    Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
q.     Tanggung-jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.



8.



KESIMPULAN.
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dikenal oleh anak, jadi dalam lingkungan keluargalah watak dan kepribadian anak akan dibentuk yang sekaligus akan mempengaruhi perkembangannya di masa depan. Seperti menjadi masyarakat yang akan ikut berpartisipasi dalam kegiata social. Peran keluargalah yang mampu membentuk manusia untuk membangun sebuah karakter tersendiri.

Di mata anak, orang tua (ayah ibu) adalah figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya. Oleh sebab itu, ayah ibu harus mampu memberi contoh yang baik pada anak-anaknya, memberi pengasuhan yang benar serta mencukupi kebutuhan-kebutuhannya dalam batasan yang wajar.

Dengan memainkan peranan yang benar dalam mendidik dan mengasuh anak, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Dan yang tidak kalah pentingnya, anak akan tumbuh menjadi anak yang berkarakter tidak mudah larut oleh budaya buruk dari luar serta menjadi anak yang berkepribadian baik sebagai aset generasi penerus bangsa di masa depan.








9.

No comments:

Post a Comment